Kalau Petualang ke Kota Wingko Babat ini, rasanya tidak menarik bila tidak berkunjung ke pasar tradisinoal terbesar di kota Semarang, yaap namanya Pasar Johar. Masyarakat pada umunya lebih mengenal dengan sebutan Johar, padahal selain Johar masih ada pasar Yaik yang bersebelahan dengan Pasar Johar. Walaupun belum dikatakan sebagai pusat oleh-oleh khas Semarang, namun keberadaan kios-kios penjaja souvenir, assesoris dan pernak-pernik cukup bisa diperhitungkan dan dibutuhkan tentunya. Kalaupun secara khusus Pemerintah Kota Semarang lebih bisa memikirkan tentang ”sentra souvenir khas Semarangan” tentu saja akan menjadi icon yang menarik, menjadi daya tarik tersendiri tentang Semarang.
Idenya adalah bagaimana bangunan-bangunan yang menarik tersebar di Semarang mampu mengangkat pariwisata Semarang, seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Lawang Sewu, Tugu Muda, Gereja Blenduk, Masjid Kauman, Klenten Sam Po Kong dan tentu saja kuliner khas Semarangan dalam bentuk souvenir khas Semarangan seperti gantungan kunci, kaos oblong, miniatur dan lain sebagainya.
Saat ini, ketika tulisan ini dicoretkan, pusat souvenir belum merambah pada sektor kekhasan pariwisata Semarang, namun berupa pernak-pernik secara umum dan assesoris pernikahan. Keberadaan kios-kios yang berjajar berkumpul di Pasar Johar ternyata bisa menarik masyarakat terutama orang Semarang untuk berburu beraneka bentuk pernak-pernik yang biasanya digunakan untuk acara pernikahan. Dilihat sekilas, nampak bahwa ribuan bentuk dan warna menghiasi kios-kios di Pasar Johar. Baik kios yang kecil hingga besar, dari lantai 1 hingga lantai 2 (dua). Tak ubahnya seperti Mall, di Pasar Joharpun sangat ramai dan padat pengunjung. Panas dan sumuk tidak menghalangi masyarakat untuk berburu macam-macam pernak-pernik pernikahan yang menarik dan murah.
Bagaimana dengan harganya? Bisa dibilang cukup terjangkau untuk perekonomian sekarang. Tentu saja biasanya penjualan pernak-pernik ini dibatasi minimal penjualan dalam jumlah 100 pcs. Kurang dari 100 pcs maka harga bisa berubah lebih mahal, atau lebih dari 500 pcs harga bisa turun lebih murah. Sample saja, gelas. Gelas di pusat pernak-pernik Pasar Johar di patok mulai Rp. 3.000 – Rp. 15.000,- tergantung besar dan model gelasnya. Untuk gelas model transparan polos, harganya relatif lebih murah sementara untuk gelas dengan motif dan blur sedikit lebih mahal. Semakin kecil ukuran, semakin murah gelas tersebut. Umumnya harga tersebut sudah termasuk tambahan biaya cetak tulisan digelasnya, seperti tulisan mempelai, nama perusahaan, atau berbagai tulisan lain. Bahkan yang menarik adalah, membuat undangan pernikahan dari gelas, seperti pepatah sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Sekali pesan, undangan dan souvenir pernikahan sudah jadi.
Kipas, merupakan pernak-pernik yang banyak dicari. Selian harganya yang bervariatif kipas juga bisa dipesan dengan berbagai model dan gaya pemesannya. Mau kipas polos atau diberi tulisan sablon dikainnya adalah pilihan konsumen. Harganya masih sama, antara Rp. 2.500 hingga Rp. 10.000,-, tentu saja Petualang harus bisa menawar harga agar lebih murah. Bagi yang ingin hemat, kipas bisa sekaligus dibuat kartu undangan pernikahan, toh biaya sablon ini tak lebih dari Rp. 1.000,-. Prinsipnya adalah kain dan bahan (kayu. plastik) kipas, kain yang polos dengan kain yang berenda tentu saja berbeda harganya, lebih mahal kain berenda. Sama-sama terbuat dari kayu, namun jumlah kayunya lebih banyak harganya tentu saja lebih mahal.
www.tokopusatsouvenir.blogspot.com
0812 5971 8088 (TELKOMSEL)